Selasa, 23 Desember 2008

MEMBUNUH MOCKINGBIRD


“………membunuh mockingbird--sejenis burung murai bersuara merdu--itu dosa,” ujar Nyonya Maudie kepadaJean Louise “Scout” Finch.

MOCKINGBIRD berlatar tahun 1930-an, di mana isu rasialisme masih kencang dan mengakar amat dalam di wilayah-wilayah Amerika Serikat, terutama di pedesaan-pedesaan. Salah satu sejarah tergelap Negeri Paman Sam. Klu Klux Klan, organisasi penyebar kebencian dan anti-kulit hitam, pada masa itu memiliki hampir 5 juta pengikut.

Lokasi cerita novel ini di sebuah daerah bernama Maycomb, Alabama. Pergerakan narasinya dikendalikan dari bibir Scout Finch, gadis tomboi yang memulai kisah ini pada usia 6 tahun, sebagai sudut pandang pertama. Selain Scout, ada beberapa nama yang tercantum dalam lembaran-lembaran novel ini diantaranya: Paman Jack Finch, Dill Harris, Calpurnia, Boo Radley, Tom Robinson, Nyonya Caroline Fisher, Bibi Alexandra, Sherif Heck Tate, Nyonya Maudie Atkinson, Nyonya Dubose, Hakim Taylor, Mayella Ewell, Bob Ewell, Stephanie Crawford, Tuan Gilmer, Tuan Radley, Walter Cunningham dan anaknya.

Scout kehilangan sosok ibu saat ia berumur dua tahun. Sejak itulah, Atticus Finch—serta Calpurnia, pembantu kulit hitam keluarga Finch—adalah penuntun moral dalam novel ini. Keduanya memersatu fisik dan emosional Jem dan Scout ke jalur yang benar. Atticus menjadi figur ayah-pengacara-pengasuh bagi kedua anaknya. Calpurnia adalah bayangan Atticus di ruang dapur. Dia tak cuma melayani urusan makanan tapi juga mengejarkan kebajikan-kebajikan sederhana bagi kedua anak majikannya.

Di awal cerita, pembaca disuguhkan petualangan Scout, Jem, dan Dill akan Radley Place. Sebuah rumah yang dulunya berwarna putih, kini telah menggelap sewarna dengan abu-abu batu di sekelilingnya. Genting rumah dikeroposi hujan. Halaman tidak terawat, banyak ditumbuhi semak-semak dan rumput liar.

Readly Place menjorok ketikungan tak jauh dari rumah keluarga Finch. Keluarga Readly tidak pernah keluar rumah. Mereka menutup diri. Nyonya Readly tidak pernah minum kopi bersama para tetangganya. Tuan Readly keluar ke kota setiap pukul 11.30 dan kembali ke rumah 30 menit kemudian. Menutup diri; merupakan kecendrungan yang tak termaafkan di Maycomb.
Dill memberi ide kanak-kanaknya pada Scout dan Jem untuk memaksa Boo Radley ke luar dari rumah misterius tersebut. Boo anak keluarga Radley. Dia tak pernah terlihat selama Jem dan Scout lahir. Dia seakan dikurung oleh ayahnya. Mereka hanya mengenal Boo dari cerita tetangga-tetangga. Ceritanya menakutkan.

Berbagai macam cara telah mereka lakukan. Namun Boo tidak pernah keluar dari rumahnya. Hingga, pada suatu malam, Atticus membangunkan Scout. “Sayang, bangun,” sambil menyodorkan mantel mandi dan jaketnya. “kenakan mantelmu dulu. Cepat sayang. Ini sepatu dan kaus kakimu,” kata Atticus. Dengan bingung, Scout mengenakannya. “Apa sekarang sudah
pagi?” tanya Scout.

“Belum, baru jam satu lewat. Cepatlah.”

Di pintu depan Scout dan Jem melihat api menyeruak dari jendela ruang makan Nyonya Maudie. Sirene kebakaran meraung seolah-olah menegaskan apa yang sedang mereka lihat. “Rumah itu terbakar habis, ya?” tanya Jem

“Sepertinya begitu,” kata Atticus. “Sekarang dengarlah, kalian berdua. Pergilah ke depan Radely Place dan berdiri di sana. Jangan menghalangi jalan, mengerti!.

Saat Scout dan Jem sibuk menonton kebakaran. Tanpa sepengetahuan mereka berdua Boo Radley menyelinap keluar dari rumah untuk menyelimuti Jem dan Scout—berbalik—menyelinap masuk kembali. Keusialan Jem, Dill, dan Scout di balas dengan kebaikan oleh Boo.
Lalu kisah bergerak pada kasus Tom Robinson—pemuda berkulit hitam—didakwa telah memperkosa Mayella Ewell. Sejak Atticus menagani kasus Tom, ia sering mendapat cemoohan. Di sekolah Scout mendapat ejekan dari teman-temannya “Wee... pembela nigger, pencinta nigger,” ejek mereka.

“Aku minta satu hal, kalau kau mau,” kata Atticus. “Tegakkan kepalamu tinggi-tinggi dan tahan tanganmu untuk memukul. Apa pun yang dikatakan orang kepadamu, jangan dimasukkan ke hati. Cobalah untuk melawan dengan pemikiranmu…..sebaiknya begitu, meskipun mereka akan terus melawan,” Atticus menasehati Scout

Atticus yakin kasusnya tidak akan menang di pengadilan. Dalam ketidakpahaman Scout, Atticus menjawab. “Hanya karena kita telah tertindas selama seratus tahun sebelum kita memulai melawan, bukanlah alasan bagi kita untuk tidak berusaha menang,” tutur Atticus. “Satu hal yang tidak tunduk pada mayoritas adalah hati nurani,” tambahnya.

Akhirnya apa yang diyakini oleh Atticus, benar-benar terjadi. Meskipun dalam pembelaannya Tom Robinson tidak terbukti bersalah. Di dalam pidatonya—sebelum juri memutuskan apakah terdakwa bersalah atau tidak—Atticus berpidato.

“Tuan-tuan,” Atticus berkata, “Penjelasan saya singkat saja, tetapi saya inggin menggunakan waktu saya yang tersisa bersama Anda untuk mengingatkan bahwa kasus ini bukan kasus yang sulit, tidak memerlukan penelusuran fakta rumit secara sesama, tetapi hanya memerlukan keyakinan Anda yang tidak bisa disangkal tentang bersalah-tidaknya terdakwa. Pertama-tama, kasus ini semestinya tidak dibawa ke ruang sidang. Kasus ini sesederhana hitam dan putih.”
Tidak ada secuilpun bukti Tom Robinson bersalah, bahkan bukti medis menyatakan bahwa kejahatan yang didakwakan kepadanya tidak benar. Atticus yakin bahwa yang bersalah adalah Bob Ewell—ayah kandung Mayella.

“Apakah bukti pelangarannya?” kata Atticus “Tom Robinson, seorang manusia. Dia (Bob Ewell) harus menyingkirkan Tom Robinson dari hadapannya. Tom Robinson akan mengingatkannya setiap hari akan perbuataanya. Apa yang dilakukannya? Dia (Mayella) menggoda seorang Negro.
“Yang kita ketahui, Tuan-Tuan, bahwa asumsi tersebut adalah kebohongan sehitam kulit Tom Robinson, kebohongan yang tak perlu saya tekankan kepada Anda. Anda tahu kebenarannya, dan kebenarannya adalah begini: sebagian orang Negro berbohong, sebagian orang Negro tak bermoral, sebagian orang Negro berbahaya bagi perempuan—yang berkulit hitam maupun putih. Tetapi, kebeneran ini berlaku bagi seluruh umat manusia dan tidak khusus pada satu ras saja. Tak ada orang di dalam ruangan pengadailan ini yang belum pernah berbohong, yang belum pernah berbuat amoral, dan tak ada lelaki hidup yang tak pernah memandang seorang perempuan dengan hasrat,” tegas Atticus.

Sayangnya, para juri masih berprasangka bahwa seorang Negro derajatnya lebih rendah dari ras lainnya—apapun kesaksiannya adalah kebohongan. Hakim Taylor membacakan putusan juri: “Bersalah…….bersalah……..bersalah……” Begitulah pada akhirnya nasib Tom Robinson yang dibela Atticus.

Pada akhir cerita. Pembaca akan tahu mengapa Harper Lee memberi judul “To Kill A Mockingbird,” pada novelnya.

Bagi Nyonya Maudie, kata ‘mockingbird’ terkait suatu perilaku ‘dosa’. Katanya pada Scout, “Kau boleh menembak burung bluejay sebanyak yang kau mau, tetapi ingat, membunuh mockingbird itu dosa.” Dia memberikan alasan bahwa “Mockingbird menyanyikan musik untuk kita nikmati. Mereka tidak memakan tanaman di kebun orang, tidak bersarang di gudang jagung, tidak melakukan apapun, kecuali menyanyi dengan tulus untuk kita.”

Selanjutnya ‘mockingbird’ hadir tatkala anjing pemburu bernama Tim Johnson berada di jalanan dengan sikapnya yang aneh. Pintu-pintu rumah ditutup. Jalanan Sepi. Mockingbird tak bernyanyi. Situasi senyap seperti itu diingatkan kembali oleh Scout tatkala para pengunjung sidang menunggu putusan juri akan nasib Tom Robinson.

Ujungnya, rencana pembunuhan Bob Ewell terhadap Jem di jalan. Jem terluka dan pingsan tapi Ewell mati seketika saat penyerangan terjadi. Sherif Tate meyakinkan Atticus bahwa Ewell jatuh menimpa pisaunya sendiri. Atticus tak mempercayai ini. Namun Heck Tate menegaskan itulah kenyataannya. Ini dibenarkan Scout saat Atticus berseloroh. Atticus terkejut dan Scout menjawab “Itu sama saja dengan menembak mockingbird”.

Pada titik itulah pembaca dapat memahami judul novel ini. Harper Lee membawa si burung ‘mockingbird’ bernyanyi di awal-awal ceritanya. Lalu dia menaruhnya di setengah bagian cerita ini dan berhenti di ujung kisah.

Sebuah novel yang unik, cerdas, dan bermutu. Pembaca tak mungkin bisa memahaminya dengan utuh dan lengkap jika tidak membaca lembar demi lembar dari awal sampai akhir kisah novel ini.

TO KILL MOCKINGBIRD terbit pertama kali pada 11 Juli 1960. Pada tahun pertama, Mockingbird mencatat rekor penjualan luar biasa dalam sejarah penerbitan. Ia terjual 2,5 juta kopi, cetak 14 kali, menjadi buku pilihan dari tiga klub buku masyarakat Amerika sekaligus: Reader's Digest Condensed Books, the Literary Guild, dan Book-of-the-Month Club. Ia juga jadi pilihan British Book Society dan terbit di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Belanda, Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia dan Cekoslowakia.

Akhirnya, Mockingbird terjual 30 juta dan pada 1 Mei 1961 ia meraih Pulitzer Prize, sebuah penghargaan prestisius yang diakui secara luas dan internasional. Pada perayaan tahun kedua penerbitannya, Mockingbird masuk sebagai daftar buku terlaris selama 100 minggu dan terjual lebih dari 5 juta kopi di 13 wilayah.

Harper Lee dan Mockingbird mengilhami para sineas Hollywood membikin versi layar lebar. Pada 1962 film Mockingbird dirilis. Setahun kemudian, dalam ajang Academy Awards, film ini mendulang tiga Piala Oscar dari delapan nominasi. Gregory Peck, yang memerankan Atticus, meraih aktor terbaik; Horton Foote untuk penulis naskah terbaik; satunya untuk tata dekorasi terbaik.

Novelnya memetik pelbagai penghargaan. Namun, Harper Lee melewatinya tanpa menghadiri acara pengukuhan. Pada 1990, ia termasuk salah satu dari lima orang yang menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Alabama, bekas kampusnya yang tak sampai tamat, tapi Harper Lee tak turut menyampaikan ucapan penghargaan itu. Hal sama juga dia lakukan saat menerima doktor kehormatan bidang humaniora dari Spring Hill College, Mobile Alabama, pada 1997. Pada 1999, Mockingbird terpilih sebagai ‘Best Novel of the Century’ yang diadakan oleh Library Journal, ia pun tak menghadirinya.

Maret 2005, 45 tahun sejak Mockingbird terbit pertama kali, itu hari pertamanya menghadiri penghargaan. Harper Lee pergi ke Philadelphia, untuk menerima ‘ATTY Award’ dari Spector Gadon & Rosen Foundation. Lee menerima penghormatan untuk gambaran postif para pengacara dalam kesusasteraan. Atas prakarsa Janda Gregory Peck, Veronique Passani, Harper Lee ke Los Angeles dari Monroeville di tahun yang sama untuk menerima Los Angeles Public Library Literary Award. Harper Lee juga menerima gelar kehormatan dari University of Notre Dame, 21 Mei 2006.

Bagi Harper Lee, To Kill A Mockingbird merupakan “A love story and pure.” Kini, Harper Lee menghabiskan masa tuanya di Monroeville dan sesekali ke New York City.
Pada tahun 2006, 46 tahun kemudian, novel ini diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Penerbit Qanita. Naik cetak untuk kedua kalinya pada 2008.








Bookmark & Share:

10 komentar:

Anonim,  14 Juni 2013 pukul 02.57  

Great post but I was wondering if you could write a litte more on this topic?
I'd be very thankful if you could elaborate a little bit further. Thanks!

Here is my site: spark

Anonim,  14 Juni 2013 pukul 11.42  

We are a bunch of volunteers and opening a new scheme in our community.

Your website provided us with helpful info to work on.
You've done an impressive activity and our whole community shall be grateful to you.

Feel free to surf to my web-site ... coolant

Anonim,  14 Juni 2013 pukul 15.54  

Nice post. I learn something totally new and challenging on sites I
stumbleupon on a daily basis. It's always exciting to read content from other writers and practice a little something from other websites.

Have a look at my web page erratic

Anonim,  14 Juni 2013 pukul 18.03  

Yes! Finally something about palisander.

My weblog loginhook - -

Anonim,  14 Juni 2013 pukul 20.02  

I am actually glad to read this blog posts which contains tons of valuable data,
thanks for providing such data.

my site: kurbside ()

Anonim,  14 Juni 2013 pukul 21.06  

I always used to study article in news papers but now as I am a user of web therefore from
now I am using net for articles or reviews, thanks to
web.

Also visit my homepage - raincoats

Anonim,  18 Juni 2013 pukul 08.23  

Hi, I do believe this is an excellent website. I stumbledupon it
;) I may come back once again since i have book-marked it.
Money and freedom is the greatest way to change, may you be rich and continue to help other people.


My web-site: how to buy followers on social media service twitter

Anonim,  18 Juni 2013 pukul 17.58  

After I initially commented I seem to have clicked the -Notify me when new comments are added- checkbox and from now on whenever a comment is
added I receive four emails with the same comment. Perhaps there is an easy method you can remove me from that service?

Kudos!

Here is my blog post way to buy real cheap twitter followers free

Anonim,  18 Juni 2013 pukul 18.16  

I like it whenever people get together and share ideas.

Great site, continue the good work!

my page ... methods to buy followers on social media service twitter

Anonim,  18 Juni 2013 pukul 19.50  

Fantastic site. Lots of helpful information here.

I'm sending it to several friends ans additionally sharing in delicious. And of course, thank you in your effort!

Also visit my web page - buy bulk twitter followers

Mp3 music player

  ©Template by Dicas Blogger.